Judul : Libri di Luca
Penulis : Mikkel Birkegaard
Penerjemah : Fahmi Yamani
Penyunting : Moh. Sidik Nugraha
Penerbit : Serambi Ilmu Semesta
Cetakan : I, Nov 2009
Tebal : 588 hlm
Penulis : Mikkel Birkegaard
Penerjemah : Fahmi Yamani
Penyunting : Moh. Sidik Nugraha
Penerbit : Serambi Ilmu Semesta
Cetakan : I, Nov 2009
Tebal : 588 hlm
Novel tentang perkumpulan rahasia para pecinta buku.
Libri Di Luca adalah sebuah toko buku tua yang berada di
distrik Vestebro, Kopenhagen, Denmark. Luca Campelli ialah pemilik toko
buku tersebut yang diwariskan dari ayahnya Arman.
Namun, saat membaca sebuah buku dari balkon yang berada di
lantai 2 tokonya, tiba-tiba tubuhnya berguncang sedemikian keras dan
keringat mengalir deras dari seluruh pori-pori tubuhnya. Ia tidak dapat
mengendalikan dirinya ketika membaca buku tersebut, kemudian tubuhnya
terhempas ke lantai dasar, tanpa nyawa, menghantam lantai tiga meter
dibawahnya.
Ialah Jon Campelli seorang pengacara muda yang sedang naik
daun, anak dari Luca Campelli yang menjadi ahli waris dari toko buku
Libri di Luca. Banyak hal baru yg kemudian diketahui oleh Jon setelah
menjadi pemilik Libri di Luca. Diantaranya penyerangan oleh sekelompok
org yg ingin menghancurkan toko bukunya, kenyataan orang tuanya
dibunuh, tentang para LECTOR, organisasi bayangan dan pengaktifan
dirinya menjadi seorang pemancar.
Lector adalah sebutan bagi orang yang mempunyai kemampuan
khusus mempengaruhi orang lain dengan membaca atau mendengarkan si
pembaca baik disadari atau tidak. Pemancar adalah orang yg ketika
membaca dg keras dapat mempengaruhi si pendengar sesuai dengan apa yg
diinginkan si pemancar. Penerima yaitu orang yg bisa ‘mengakses’ apa yg
dibaca oleh orang lain untuk diarahkan sesuai dengan keinginannya.
Kekuatan tersebut bahkan bisa digunakan untuk membunuh.
Bersama Katherina, seorang wanita (pengidap dyslexia)
penjaga toko Libri di Luca yg ternyata seorang penerima, Jon mulai
menyelidiki kasus pembunuhan ayahnya. Dalam penyelidikannya Jon dan
Katherina menemui banyak kejutaan, ketegangan, asmara, pengkhianatan,
hingga mereka masuk perangkap para penjahat yg ingin memanfaatkan
kemampuan Jon sebagai pemancar yang sangat berbakat.
Setting akhir cerita ini berada di Alexandria, Mesir.
Alexandria didirikan oleh Alexander Agung dengan maksud menjadi pusat
pendidikan dan pengetahuan di seluruh dunia. Untuk alasan itu,
perpusatakaan paling terkenal di dunia dibangun di tempat ini -
Bibliotheca Alexandrina. Saat itu diperkirakan perpustakaan memiliki 750
rb buku. Dengan pertempuran Jon dan organisasi bayangan sebagai
penutup.
Bagi saya buku ini mirip dengan buku-buku karya Dan Brown. Kita
disuguhkan dengan cerita yg dibangun perlahan hingga klimaks
disampaikan di akhir cerita dengan berbagai kejutan-kejutan yang tersaji didalam cerita. Sayang
penulis terlalu berlebihan menggambarkan kemampuan para lector, terutama
Jon dan ketika pertempuran di akhir cerita.
Secara keseluruhan buku ini sangat layak dibaca dan disimpan sebagai dikoleksi. Saya memberi rating untuk buku ini 4 dari nilai tertinggi 5.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar